D'Dream'S : Bosan, Dimana, Aneh sekali...?!

Entahlah tiba-tiba saja rasanya ingin menulis lagi setelah sekian lama jari-jemariku berhenti menggerakkan tinta pena ini. Perasaan rindu akanmu seakan menggebuh-gebuh. Iya..! inilah kisah yang akan aku tuliskan saat ini, perjalanan panjangku dalam dunia mimpi namun kisah pendek dalam dunia nyata.
Iya! Tepat pada siang itu aku merasa bosan. Bosan yang sangat mengesalkan seakan-akan tiada lagi yang menarik pada dunia ini, dunia yang sebenarnya sangat luas untuk di jelajahi dan pastinya akan banyak hal-hal indah dan menarik yang akan ditemukan. Namun hari itu aku merasa aneh, tidak berhasrat melakukan apapun. Terlintas dalam pikiran mungkin dengan bermain game akan sedikit mengurangi rasa bosanku. Tapi baru sekitar lima menitan rasanya tetap sama saja.
Kembali dalam rasa kebimbangan yang dalam karena bosan. Kuputuskan untuk memutar musik-musik simponi orkestra dan berbaring diatas tempat tidur. Ternyata musik itu bisa sedikit menenangkanku. Rasa nyaman perlahan-lahan mulai merasukiku. Hingga akhirnya aku menutup mata. Namun baru saja menutupnya aku seakan mengingat sesuatu yang seakan-akan sangat penting dan membuatku mendadak membukanya kembali dan langsung tebangun dengan terkaget. Dalam hati, “tenanglah! Sedikit tenanglah!”. Dengan menghela nafas akhirnya aku mulai sedikit tenang. Namun tak lama ketenanganku, tanpa menyadari, tepat pada hari itu semunya telah berubah. Tempat yang semulanya adalah kamarku kini berubah menjadi hamparan rerumputan hijau yang sungguh luarbisa. Yang tadinya melindungiku dari panas matahari adalah atap rumah kini telah berubah menjadi ranting dedaunan pohon yang rindang dan sejuk.
Rasa yang tadinya adalah rasa bosan, kini terlah berubah dengan rasa kaget dan sedikit cemas. “Aneh, dimana ini? Perasaan tadi aku ada dalam kamarku, kenapa tiba-tiba ada disini?”. Namun setelah aku pikir-pikir keadaan disana sungguh nyaman, meskipun disana hanya ada hamparan rerumputan dan satu buah pohon besar. Cuacanya tidak panas, hanya redup berawan. Keadaan seperti itu adalah keadaan kesukaanku. Angin spoi-spoi bergiliran menyapaku dengan sejuk. Rerumputan memberikan suguhan yang enak yaitu bau segarnya warna hijau yang mewarnai sekujur tubuhnya, tp tentu saja tidak sampai akarnya. Rindangnya pohon yang bernaung disebelahku membuatku merasa tambah lebih santai dan rileks. Saking merasa termanjakan tak terasa aku mulai terlelap dengan enaknya.
Kembali aku merasa ada yang penting yang harus aku kerjakan sehingga membuatku terbangun begitu saja. Kuusap mataku yang masih rada mengantuk.”kenapa aku masih ada disini?”. Tiba-tiba saja aku mulai lapar yang sangat-sangat. Tapi kemana aku cari makan di tempat seperti ini? Masa aku harus dipaksa makan rumput, emang aku ini domba yang begitu matanya melihat rumput hijau pasti langsung melahapnya tanpa kompromi. Huft.. sungguh-sunggu! Aku mulai meliahat kanan kiri atas bawah. Merasa ada yang aneh diatas aku langsung menegoknya kembali. Mata terbelalak karena melihat pohon tersebut mempunyai buah dan buah tersebut tak lain adalah buah apel merah. “sepertinya tadi pohon ini tidak ada buahnya, kenapa sekarang ada?”. Tanpa pikir panjang aku langsung memanjatnya. Karena batang pohonnya besar sehingga tangan-tanganku susah untuk menggapainya. Yang ada hanyalah aku terjatuh dan terjatuh. Hingga akhirnya hampir menyerah. Namun ketika saking putus asanya aku mulai frustasi dan kakiku menendang-nendang rumput. “Aduh..!!” sebuah batu yang tak terlihat dan tanpa sengaja aku tendang. Sungguh sial sekali aku, sudah terjebak di dunia aneh seperti ini, ditambah lagi lapar banget lagi. Sekarang kaki sakit gara-gara menendang batu. “tunggu-tungu, batu? Iya batu ini bisa bermanfaat baut aku lempar untuk mengambil apel itu. Bodoh sekali sih aku!”.